Cukup banyak macam dan jenis ban motor jika dilihat dari bentuk kembangnya. Pastinya pada setiap jenisnya mempunyai fungsi dan kegunaan yang diperuntukan sesuai kategori motor tertentu. Untuk balapan, harian, terabas hingga menaklukan jalanan basah.
Keberadaan ban ini cukup penting pada motor. Selain sebagai kaki yang menggerakan motor dan mempermudah handling. Ban berfungsi juga sebagai peredam getaran dan penyangga beban keseluruhan motor termasuk ridernya.
Lapisan Konstruksi Bagian Ban
Secara umum lapisan konstruksi ban terdiri dari tread, TUC (tread under chusion), ply, cushion rubber, inner liner, apex, chafer hingga bead.
- Tread => Tapak ban yang langsung bersentuhan dengan permukaan jalan.
- TUC (tread under chusion) => lapisan perantara antara tread dan ply yang berfungsi untuk mencegah ban benjol atau habis tak rata. Tidak semua ban menggunakannya, hanya ban tertentu saja.
- Ply => lapisan yang terbuat dari benang (nylon atau aramid) sebagai penguat ban. Semakin kecil diameter dan lebar ban maka ply semakin sedikit. Sebaliknya, semakin besar maka aemakin banyak sehingga bisa semakin kuat menyangga ban.
- Cushion Rubber => bantalan penguat sisi dalam setelah lapisan ply.
- Inner Liner => lapisan terluar di bagian dalam yang ada di ban tubeless karena fungsinya sebagai pengganti ban dalam.
- Apex => berfungsi untuk memperkuat bead yang khusus terdapat di ban tertentu yang diperuntukan beban berat dan jalanan ekstrim.
- Chafer => fungsinya sama seperti apex untuk memperkuat bead tapi komposisi bahannya berbeda.
- Bead => kawat yang dijadikan dudukan sebagai penyangga fondasi dasar dari ban.
Jenis Kompon (Compound) Pada Ban Berpengaruh Pada Traksinya
Kompon (Compound) adalah material bahan dasar pembentuk ban. kompon ini merupakan hasil campuran berbagai material, mulai dari karet alam, polimer, karbon, oil, silika, dan bahan kimia lain. Pengaruh kompon adalah pada daya cengkram (traksi) ke aspal.
Umumnya terdiri dari tuga jenis kompon (compound) terdiri dari :
Soft Compound (Kompon Halus)
Materialnya paling halus dan lembut. Kelebihan dari ban soft compund ini pada daya cengkramnya pada aspal yang melebihi jenis kompon lainnya. Sedangkan pada konsekuensinya pemakaian ban ini tidak lama dan tergolong singkat.
Medium Compound (kompon Sedang)
Jenis kompon medium ini banyak digunakan. Meskipun daya cengkramnya tidak sebagus soft compound, tapi masih bisa dikatakan baik. Selain itu masa pakainya cukup lama. Dengan begitu memang ban kompon medium ini paling cocok untuk digunakan harian.
Hard Compound (Kompon Keras)
Kompon keras menandakan bahwa ban jenis ini paling jelek pada traksinya (daya cengkram) jika dibandingkan kompon medium dan soft. Masalah ban jenis ini adalah pada kemampuan mempertahankan suhu panas. Jika ada perubahan kondisi jalan dari kering ke basah tiba-tiba, maka peluang tergelincirnya cukup besar.
Tapi meskipun begitu bukannya tanpa kelebihan, karena ban motor hard cmpound ini mempunyai reputasi sebagai ban yang paling awet.
Profil Pada Ban Motor dan Penjelasannya
Meskipun bisa saja membagi jenisnya menjadi ban tubeless dan ban tube type. Dimana ban tubeless adalah ban yang tidak menggunakan ban dalam. Sedangkan ban tubetype adalah ban konvensional yang menggunakan ban dalam.
Pada profil jenis ban motor ini dibagi 4 tipe yang didasarkan pada lebar dan tinggi ban dari tapak hingga velg (penampang). Yang dijelaskan lebih lanjut pada artikel spesifikasi ukuran ban motor mengenai kode metrik dan imperial.
- Tipe A => bentuk permukaan tapak ban membulat dengan lebar total dan penampang (tinggi ban) beda tipis atau sama. Ban tipe ini digunakan untuk jalan raya dengan kecepatan rendah.
- Tipe B => bentuk permukaan tapak ban membulat dengan lebar tapaknya melebihi panjang penampang ban. Ban tipe ini digunbakan untuk jalan raya dengan kecepatan tinggi.
- Tipe C => bentuk permukaan ban kasar dengan lebar tapaknya dan penampang beda tipis atau sama. Peruntukan tipe ban ini biasanya digunakan untuk kondisi on dan off the road untuk motor adventure dual purpose dan dual sport.
- Tipe D => bentuk permukaan ban kasar dengan lebar tapaknya melebihi lebar penampang. Penggunaan ban tipe ini biasanya untuk kondisi off the road.
6 Jenis Ban Motor Dari Bentuk dan Tekstur Tapaknya (Kembang)
Setiap motor pastinya memiliki ban berbeda. Tentunya disesuaikan dan wajib cocok dengan habitat dari motornya. Tidak peduli jenis motor manual, kopling, sportbike atau matic sekalipun.
Jika hidupnya dijalanan kota bisa menggunakan ban kembang minimalis, sebaliknya jika habitatnya terabas di hutan dan gunung maka gunakan ban kembang tahu (pacul).
1. Jenis Ban Balap (Slick) Tipe Basah dan Kering
Ban yang diperuntukan untuk kompetisi balapan motor ini cenderung tidak mementingkan masalah keawetan. Diciptakan khusus untuk mendukung performa di sirkuit. Spesifikasi Kompon paling halus agar mendukung motor balap berakselerasi dan menikung ekstrim.
Pada bentuk dan wujud tapaknya, ban slick ini terlihat botak. Ban ini sengaja dibikin tidak mempunyai patern (kembang) agar permukaannya bisa menapak dengan sempurna di aspal. Tentu saja untuk mendukung performa motor balapnya saat berlari dan menikung.
Sedangkan pada kondisi jalanan sirkuit basah. Ban yang digunakan adalah slick tipe basah. Perbedaannya ada pada kembangnya. Jika tipe kering benar-benar botak dan gundul. Maka tipe basah ini mempunyai patern yang berbentuk alur. Fungsi utamanya untuk membelah, mengumpulkan dan membuang air di aspal.
2. Jenis Ban Sport (Semi Slick)
Sesuai namanya, jenis ban semi slick (ban sport) diperuntukan untuk sport bike. Motor yang diciptakan memang untuk kecepatan ini tentunya membutuhkan roda yang mendukung. Disamping velgnya yang ringan, pastinya membutuhkan menggunakan ban yang mampu menempel diaspal dengan sangat baik.
Kekurangan ban yang memang sengaja dibuat tips dari pabrikannya agar mendukung performanya. Dengan begitu jenis ban ini umumnya tidak selama jenis ban lainnya pada usia pemakaiannya. Sedangkan pada jarak tempuhnya tergantung produk ban itu sendiri. Pada ciri bentuknya mempunyai patern (kembang) yang minimalis.
3. Jenis Ban Cruiser (Touring / Penjelajah)
Motor penjelajah (touring) atau nama kerennya cruiser bukan motor yang digunakan untuk perjalanan jarak pendek. Dinegeri asalnya, motor yang identik dengan brand Harley Davidson ini digunakan sebagai sarana transportasi antar wilayah.
Karena jarak antar kota dan wilayah di Amerika Serikat (AS) sangat jauh. Pastinya dibutuhkan ban yang mendukung jarak tempuhnya. Ban untuk tourinjg ini jauh lebih awet meskipun tidak sebaik ban semi slick pada traksinya.
4. Jenis Ban Sport Touring
Motor sport touring sendiri merupakan perpaduan antara motor touring dan sportbike. Jadi tidak mengherankan jika motor ini membutuhkan jenis ban yang merupakan perpaduan keduanya.
Karakter dari ban ini boleh dikatakan hibrid, perpaduan kompon untuk kecepatan tinggi dan berjalan santai layaknya cruiser. Bentuk patern (kembang) dari jenis ban motor ini lebih banyak dari ban semi slick, tapi tidak seramai ban cruiser.
Pada sisi keawetan juga seirama. Lebih awet dari ban slick, tapi tidak lebih jauh jarak tempuhnya jika dibandingkan ban motor touring (cruiser).
5. Jenis Ban Untuk Offroad
Jenis ban ini sering disebut ban tahu atau ban pacul. Dari bentuknya saja sudah bisa ditebak karena kembang dari ban ini berbentuk tonjolan-tonjolan kotak. Fungsinya tidak lain dan tidak bukan sebagai penggeruk tanah, lumpur, kerikil, rerumputan, ilalang dan bebatuan.
Ban untuk offroad tidak membutuhkan traksi cengkraman yang kuat pada aspal. Karena memang habitatnya sendiri bukan di jalanan aspal melainkan di medan terjal diluar aspal (off road).
Ban ini sudah pasti menggunakan hard compound dan sangat awet. Yang penting bisa menancap dipermukaan tanah itu lebih baik untuk motor terabas.
6. Jenis Ban Adventure (Dual Purpose) Petualang
Motor adventure atau dual purpose sendiri diciptakan untuk melibas segala medan baik di aspal (on road) atau hutan (off road). Motor ini membutuhkan ban yang mampu menaklukan kedua medan yang berlainan alam. Maka diciptakanlah ban yang masuk untuk segala medan.
Ciri dari jenis ban dual purpose ini mempunyai kembang kotak tapi tidak setajam dan sekeras ban offroad. Kompon dari ban ini juga tidak sekeras ban pacul. Dari fungsinya sudah jelas agar masih bisa ditolerir ketika berjalan di aspal juga di tanah. Boleh dibilang jenis ban ini hasil kawin silang ban aspal dan ban offroad.