Apakah kalian saat ini sedang mencari motor paling irit dan hemat pada konsumsi bahan bakarnya (BBM)? Terutama bagi kalian yang membutuhkan motor dari fungsinya. Sebagai alat transportasi yang membantu mobilitas harian dari tempat yang satu ke tempat lainnya secara efisien, hemat waktu dan tenaga.
Yang dimaksud hemat atau irit adalah berapa jarak yang ditempuh pada konsumsi satu liter BBM. Semakin sedikit BBM yang dikonsumsi dalam jarak tempuh yang paling jauh bisa dikatakan lebih irit. Dan ini berlaku untuk berbagai jenis motor mulai dari matic, kopling dan bebek.
Untuk motor keluaran sekitar tahun 2020-an, konsumsi BBM mudah dilihat pada speedometernya. Sedangkan untuk motor jadul sangat sulit diketahui, karena belum menerapkan fitur pengukuran konsumsi bahan bakar.
Sebelum admin membahas tentang motor apa saja yang paling irit dan hemat BBM untuk kelas matic (skutik), kopling (batangan) dan motor bebek. Maka admin akan menjelaskan dulu pemahaman dasar serta tips apa saja yang bisa kalian perhatikan di akhir.
Motor yang Irit BBM Tergantung Kebutuhan Mesin dan Ridernya
Hal paling dasar yang perlu kalian ketahui terkait keiritan bahan bakar ini sebenarnya cukup sederhana. Pada mesin pembakaran dalam atau internal combustion. Umumnya digunakan untuk kendaraan saat ini membutuhkan BBM sebagai makanannya.
BBM ini diperlukan mesin dalam siklusnya menghasilkan tenaga untuk menggerakan kendaraan. Setiap mesin dalam upayanya menghasilkan tenaga maka membutuhkan asupan BBM. Besaran tenaga yang dihasilkan mesin sangat tergantung seberapa sering dan besar ledakan dari BBM yang dibakar.
Setidaknya ada dua faktor penentu keiritan konsumsi BBM dari motor. Tergantung kebutuhan kalian sebagai user (ridernya) dan faktor kebutuhan dari motor itu sendiri.
Cara Berkendara Rider Sebagai Penentu Konsumsi BBM
Tentunya setiap individu, baik kalian maupun admin sendiri mempunyai karakter yang berbeda ketika mengendarai motor. Maka admin akan kesampingkan dulu apapun jenis motor kalian, dan kita anggap saja motornya sama.
Bisa saja kalian lebih cenderung “blar blar” dan kebut-kebutan dijalan, sedangkan admin tipe kalem, siganteng kalem. Pokonya yang bagus-bagus itu admin, yang jelek-jelek itu kalian. Nah, perbedaan karakter ini tentunya akan berdampak terhadap konsumsi BBM.
Belum lagi perbedaan kondisi jalan, misal kalian berada di pegunungan yang jalanannya banyak tanjakannya. Tidak mungkin rasanya untuk kalem, pastinya sering betot gas dalem-dalem agar motor bisa menanjak, dari pada tekor tiguling dan tijungkir.
Beban juga mempengaruhi. Entah itu berat badan kalian yang “offsite”. Atau memang motor kalian “disiksa” mengangkut beban berat untuk mendukung kegiatan harian. Pastinya kalian juga akan menarik grip gas lebih dalam pada situasi dan kasus seperti ini.
Setiap kalian menarik tuas gas artinya memberikan perintah agar memberi makan BBM ke mesin. Semakin kalian tarik lebih dalam grip gasnya, maka BBM yang digelontorkan semakin banyak.
Semakin melimpah BBM yang “disemprotkan” ke ruang bakar mesin, maka ledakannya semakin besar dan sering. Mesin berputar semakin cepat dan menghasilkan tenaga lebih besar, ujung-ujungnya motor kalian bisa berlari lebih cepat.
Apalagi jika kalian sering buka gas mendadak, itu lebih boros lagi. Karena tidak seimbang dengan putaran mesinnya. Akibatnya bensin terbuang sia-sia.
Berbeda kasusnya jika kalian lebih kalem saat mengendarai motor, nge-gas hanya seperlunya saja. Tentunya konsumsi BBM akan lebih irit dan hemat.
Sebenarnya tidak simpel seperti itu mekanisme mesin pada konsumsi BBM-nya. Tapi admin berusaha mempermudahnya agar mudah dipahami konsepnya.
Contoh Motor Paling Irit dan Hemat Bensin Untuk Jenis Matic, Kopling dan Bebek
Pemahaman konsep dan pemahaman dasar motor irit bensin sudah admin jabarkan. Untuk memantapkan pemahaman kalian admin akan berikan beberapa contoh untuk motor paling irit dan hemat BBM untuk matic, kopling dan bebek.
Tapi sebelumnya admin tekankan agar kalian tidak usah terlalu meyakini pada peringkat motor paling irit yang admin sebutkan. Karena hasil pengujian ini konstan dan bersifat subjektif. Juga umumnya tidak mencerminkan keadaan sebenarnya. Sebagai patokan, sebaiknya konfirmasi dengan tips dan kriteria motor yang irit yang akan admin jabarkan di akhir.
10 Motor Matic Paling Irit dan Hemat BBM
Pada awalnya jenis motor bertransmisi otomatis terkenal dengan keborosannya. Misalnya yamaha mio karbu yang konsumsi BBMnya mencapai 20 km/liter. Kebangetan sekali borosnya, kawasaki zx25r saja yang mesinnya 250cc 4 silinder hanya 25 km/liter.
Dengan berkembangnya teknologi yang saat ini rata-rata motor matic keluaran terbaru menggunakan sistem injeksi maka permasalahan efisiensi BBM teratasi. Akibatnya motor matic saat ini bisa dikatana setara, bahkan bisa mengungguli motor manual pada efisiensi BBM-nya.
- yamaha mio m3 = 62,5 km/liter
- honda beat = 62 Km/liter
- Honda Genio = 59,1 km/liter
- All New Honda Scoopy = 59 Km/liter
- honda vario 150 = 52,9 km/liter
- Yamaha Fazzio Hybrid = 51 km/liter
- Honda Vario 125 = 50,2 km/liter
- Suzuki Nex II = 49 km/liter
- Suzuki Address = 47,9 km/liter
- All New Vario 160 = 46,9 km/liter
10 Motor Kopling (Batangan) Paling Irit dan Hemat BBM
Motor kopling batangan ini adalah motor yang bertransmisi manual simbol “kejantanan”. Dari bentuknya motor ini mempunyai rangka memalang lurus diatasnya yang biasanya ditempatkan tanky bensin. Umumnya motor jenis ini tidak terlalu diciptakan untuk efisiensi BBM dan lebih condong ke performa. Meskipun begitu beberapa dari jenis motor ini memang diperuntukan untuk harian.
- yamaha wr155 = 48,3 km/liter
- honda cb 150 verza = 48 km/liter
- kawasaki z125 = 45,5 km / liter
- Honda cb150x = 45,3 km/liter
- Yamaha YZF R15 = 45 km/liter
- yamaha byson Fi = 44,6 km/liter
- honda crf150l = 42,3 km/liter
- yamaha mt 15 = 42,3 km/liter
- yamaha vixion r = 41,6 km/liter
- yamaha xsr 155 = 41,6 km/liter
10 Motor Bebek Paling Irit dan Hemat BBM
Motor yang memiliki rangka underbone ini dikenal sebagai perpaduan kenyamanan, performa dan efisiensi. Artinya begini, pada kenyamanan motor ini mendekati matic, pada performa menyerupai motor batangan.
Sedangkan pada tingkat efisiensi keiritan konsumsi BBM, motor dari jenis ini terkenal sebagai juaranya. Misalnya legenda masa lalu, honda supra yang sudah tidak diragukan lagi keiritannya, 1 liter bisa keliling Indonesia. Apa lagi honda astrea grand yang satu liternya bisa sampe mekah. Padahal saat itu masih menggunakan karburator, apalagi jika sudah menggunakan sistem injeksi ya. 😀
- Honda Revo Fit = 62,2 km/liter
- Honda supra x 125 Fi = 61,8 km/liter
- Honda Blade 125 FI = 61,8 km/liter
- Honda Revo X = 59,8 km/liter
- Honda Revo FI = 57,3 km/liter
- Yamaha Vega Force = 55,6 km/liter
- Yamaha Jupiter Z1 = 55 km/liter
- Suzuki satria young star = 50 km/liter
- Suzuki Shooter 115 Fi = 49,7 km/liter
- Yamaha mx king = 48 km/liter
11 Tips dan Cara Mencari Motor Paling Irit dan Hemat BBM
Pastinya setiap jenis motor mempunyai spek-nya masing-masing. Dari motor yang berfokus lebih ke efektifitas pada performa hingga motor yang terfokus pada efisiensi bahan bakar.
Jika kalian menginginkan motor yang irit, sudah seharusnya membeli motor yang memang ditujukan untuk harian. Karena secara umum, motor untuk harian pasti memperhatikan aspek efisiensi bahan bakar.
Tapi, jangankan membandingkannya dengan motor yang memiliki performa tinggi. Sama-sama motor harian yang terfokus pada efisiensi juga, akan berbeda tentunya. Berbeda pada spesifikasinya, juga berbeda tingkat kebutuhannya pada BBM.
Apalagi yang terfokus pada performa, pasti boros. Karena performa yang bagus membutuhkan asupan BBM yang melimpah.
Tips 1 : Carilah Motor Bermesin 4 Tak
Perbedaan mesin motor 2 tak dan 4 tak adalah pada siklus pistonnya untuk menghasilkan tenaga. Jika motor 4 tak memerlukan 4 langkah piston untuk menghasilkan daya (tenaga) mekanis, maka motor 2 tak hanya memerlukan 2 langkah piston saja.
Dalam satu siklus mesin dibutuhkan asupan (semprotan) BBM satu kali. Dengan begitu, jika dalam rentang waktu yang sama. Motor bermesin 2 tak sudah melalui 2 kali lebih banyak siklusnya. Berarti apa dong? Ya tentunya BBM yang diperlukan jadi 2 kali lebih banyak juga.
Tips 2 : Pilih Mesin 4 Tak SOHC (Lebih Diprioritaskan 2 Katup)
Jika kalian belum paham tentang perbedaan mesin SOHC dan DOHC motor, admin jelaskan sedikit. Mesin SOHC lebih enteng untuk mencapai torsi puncaknya jika dibandingkan mesin DOHC.
Motor bermesin 4 tak SOHC memiliki torsi puncak di RPM mesin yang lebih rendah. Dengan begitu kalian tidak perlu menarik grip gas dalam-dalam dari posisi diam hingga bergerak. Misalnya di stopan. Tarik dikit saja udah ngacir. Tidak perlu semprot bensin banyak-banyak. 😀
Selain itu, pada jumlah katup yang berperan sebagai pintu masuknya BBM ke ruang pembakaran mesin. Mesin DOHC sudah pasti berjumlah 4, terdiri dari 2 katup yang digunakan sebagai jalur masuknya BBM (intake manifold).
Sedangkan pada mesin SOHC ‘Basic’ hanya 2 saja, terdiri dari 1 katup untuk memasukan BBM. Tapi saat ini mesin SOHC sudah berkembang. Salah satunya menjadi 4 katup. Secara konsumsi BBM mesin 4 katup SOHC masih lebih irit jika dibandingkan DOHC. Tapi tidak lebih irit dari mesin SOHC 2 katup.
TIps 3 : Pastikan Konfigurasi Mesinnya Overstroke
Diameter x langkah (bore x stroke) piston motor secara umum hanya ada 3 saja. Overstroke, near square dan overbore. Jika diameter lebih besar dari langkah pistonnya, artinya overbore. Jika seimbag (selisihnya kurang dari 1), artinya near square. Jika langkah pistonnya lebih besar angkanya, berarti overstroke.
Mesin overbore sangat efektif untuk kecepatan tinggi, tapi boyonya (loyo) ga ketulungan diputaran mesin bawah. Agar bisa bergerak dari posisi diam membutuhkan ‘bejeg’ gas lebih dalam, butuh BBM lebih banyak.
Sebaliknya, mesin overstroke boyo diputaran mesin atas. Tapi sangat enteng dan “over power” diputaran bawah. Dengan begitu kalian tidak perlu menarik grip gas dalam-dalam di stopan. Overstrokes dikombinasikan dengan mesin SOHC mantap nih untuk harian.
Untuk alternatif selain overstroke, kalian bisa memilih near square. Karena perbandingan bore x stroke nya seimbang. Berarti seimbang juga, atau merata di putaran bawah, menengah dan atas. Lebih irit dari overbore, tapi tidak lebih irit dari overstroke.
Pada diameter x langkah piston ini sebaiknya kalian tidak hanya memperhatikan overbore, overstrokes atau near squernya saja. Coba perhatikan angka perbandingannya, misalnya overbore suzuki satria Fu itu berbeda dengan overbore honda vario 160. Honda vario 160 lebih dekat ke near square, sedangkan satria “kebangetan” sekali overborenya. Sama kasusnya dengan overstroke, ya begitulah. 😛
Tips 4 : Wajib Sistem Injeksi
Mesin sistem injeksi lebih irit jika dibandingkan karburator. Hal ini dikarenakan bahan bakar yang disemprotkan melalui lubang injektor mengeluarkan partikel lebih kecil, sehingga lebih mudah terbakar. Lebih efektif.
Berbeda dengan sistem karburator yang mengandalkan proses pengabutan partikel bahan bakar secara mekanis, hanya mengandalkan kevakuman udara di ruang bakar. Dengan begitu tidak lebih efektif dari sistem injeksi karena banyak BBM yang terbuang sia-sia. Tapi kalian jangan khawatir, karena umumnya motor keluaran sekitaran tahun 2007 keatas sudah menggunakan sistem injeksi.
Tips 5 : Kubikasi Mesin (cc) Lebih Kecil Pasti Lebih Irit
Kubikasi mesin atau besarnya kapasitas silinder (cc) pastinya berpengaruh terhadap konsumsi BBM. Mesin yang cc-nya lebih besar memang lebih baik performanya. Semakin besar kubikasi mesinnya, maka semakin kencang lari dari motor. Kenapa bisa begitu?
Sebenarnya, semakin bagus performa mesin motor salah satunya diakibatkan volume-nya yang mampu menampung BBM lebih banyak. Dengan begitu ledakan akan lebih besar. Jadinya tenaga yang dihasilkan lebih besar juga. Jika volume-nya lebih kecil, pastinya lebih irit karena membutuhkan BBM yang lebih sedikit.
Tips 6 : Jumlah Silinder Lebih Sedikit
Untuk konsumsi BBM secara umum, motor dengan mesin 1 silinder lebih irit, karena kebutuhan tenaganya hanya terfokus pada putaran (RPM) mesin rendah. Sebaliknya, motor 2 silinder akan lebih boros BBM, karena cenderung berputar lebih tinggi untuk menghasilkan tenaga.
Semakin banyak silinder akan semakin baik performanya pada kecepatan tinggi, tapi berbanding lurus dengan tingkat keborosannya. Apalagi jumlah silinder dari mesinnya berjumlah 4 atau lebih, jangan pernah berharap hemat BBM.
Mungkin pada motor 150cc kebawah jarang sekali ada motor yang memiliki lebih dari 1 silinder. Biasanya motor berkubikasi mesin lebih dari 250cc yang memiliki silinder lebih satu. Tapi siapa tau kedepannya ada motor 150cc kebawah yang silinder mesinnya dobel, karena memang pernah ada, misalnya Yamaha RX 125 Twin.
Tips 7 : Transmisi Manual Cenderung Lebih Irit Dari Otomatis (Matic)
Saat ini motor transmisi otomatis sudah menggunakan teknologi injeksi. Dengan begitu, masalah keiritan dan efisiensi BBM bisa teratasi. Tapi bagaimanapun tetap lebih irit motor manual pada urusan konsumsi bahan bakar, meskipun tidak terlalu signifikan.
Selain itu, rpm idle matic umumnya berada di sekitar 1700 rpm, sedangkan motor manual berada di sekitar 1400 rpm. Lebih tinggi putaran mesin pada rpm idle membutuhkan asupan BBM lebih banyak.
Tips 8 : Cari Yang Bobot Total Motornya Ringan
Bobot total keseluruhan motor akan berdampak pada konsumsi BBM. Kenapa bisa begitu? Semakin berat motor membutuhkan daya mesin yang lebih besar agar bisa bergerak. Semakin besar daya mesin, maka membutuhkan putaran mesin lebih tinggi. Dengan begitu secara otomatis membutuhkan BBM yangt lebih banyak.
Tips 9 : Adanya Fitur ISS Atau SSS Dan Sejenisnya
Dinamakan ISS (Idling Stop System) pada motor-motor honda dan SSS (Stop Start System) pada Yamaha. Fitur ini mulai umum digunakan untuk motor-motor terbaru. Fitur ini memungkinkan mesin motor kalian mati sendiri jika didiamkan beberapa detik. Dan kembali hidup jika dipelintir tuas gasnya.
Tentunya fitur seperti sangat berguna pada efisiensi bahan bakar, terlebih pada stopan lampu merah dalam penantian panjang ke lampu hijau. Terutama untuk motor matic yang RPM idlenya lebih tinggi daripada motor manual, sistem ini sangat diperlukan.
Tips 10 : Perhatikan Rasio Kompresi Mesin
Rasio kompresi mesin motor tentu saja berpengaruh terhadap efisiensi bahan bakar. Semakin tinggi rasio kompresinya, maka akan lebih besar ledakan dari pembakaran BBM-nya.
Dengan asupan bahan bakar yang sama, mesin kompresi tinggi akan menghasilkan tenaga yang lebih besar. Artinya, kalian tidak usah tarik gas lebih dalam untuk menggelontorkan BBM ke mesin dalam rangka menghasilkan tenaga yang lebih besar.
Tapi admin tidak akan menjerumuskan kalian, karena rasio kompresi ini tergantung juga ketepatan pemilihan BBMnya. Untuk pertalite harus berada pada rasio kompresi 9,1 : 1 s/d 10 :1, dan pertamax ada di rasio kompresi 10,1 : 1 s/d: 11 : 1.
Pesan admin, pilihlah motor dengan rencana begini. Jika kalian menginginkan BBM yang lebih murah carilah motor yang kompresi mesinnya 9,1 : 1 s/d 10 :1, lalu gunakan pertalite. Jika kalian menginginkan efisiensi keiritan konsumsi BBM pada pemakaian serta tenaga lebih besar carilah motor dengan rasio kompresi mesin 10,1 : 1 s/d: 11 : 1, gunakan pertamax. Tapi konsekuensinya, harga bensinnya lebih mahal.
Tips 11 : Cari Motor Keluaran Terbaru
Setiap pabrikan atau produsen motor pastinya selalu bersaing memperebutkan kalian sebagai target marketnya. Mereka berlomba menciptakan produk yang wajib sesuai dengan permintaan pasar.
Jika pasarnya menginginkan motor kencang, maka mereka pasti berlomba menciptakan motor terkencang. Jika pasarnya menginginkan motor yang irit, maka mereka akan ber-inovasi pada efisiensi.
Terkadang (tapi tidak selalu) motor yang seharusnya boros jika dilihat dari spesifikasinya, malah bisa dimanipulasi misalnya pada ecu-nya. Bisa tuh disulap menjadi lebih irit dari motor keluaran lama yang secara “full spek” terfokus pada keiritan.
Spesifikasi setiap motor bisa kalian dapatkan dengan mencarinya Pada kolom dibawah ini atau browsing mbah google. Silahkan ketik motor yang kalian inginkan. Misalnya ketik “spesifikasi honda beat terbaru”.
Silahkan ketik spesifikasi motor yang kalian cari