Beranda Wawasan Roda 2 Cara Membaca Ukuran Ban Motor Sesuai Kode Matrik dan Imperial Juga Load...

Cara Membaca Ukuran Ban Motor Sesuai Kode Matrik dan Imperial Juga Load Index dan Speed Ratingnya

517
0
spesifikasi ukuran ban kode metrik dan imperial

Banyak dari kalian sebagai rider yang tidak memahami spesifikasi ukuran ban dari motor. Padahal ban ini keberadaannya sangat penting sebagai komponen vital pada kebanyakan kendaraan. Tanpa adanya ban, pastinya motor kalian tidak layak untuk digunakan. Jangankan dibawa lari, jalan pelan saja bisa bikin velg motor kalian ambrol.

Setiap pabrikan pastinya menyertakan kode berbentuk angka, huruf dan simbol di sisi kanan dan kiri. Bukannya untuk estetika, kode-kode itu mempunyai arti menjelaskan spesifikasi dari ban. Dengan begitu kalian bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Pada umumnya informasi pada spesifikasi ukuran ban dibagi dua jenis kode. Dinamakan kode metrik dan imperial yang Keduanya memiliki perbedaan cara membacanya. Sedangkan pada persamaannya, keduanya benar-benar bisa menggambarkan dengan lengkap ukuran dari sebuah ban.

Arti Elemen Kode Huruf Angka dan Simbol Pada Ban

arti elemen huruf angka simbol pada spesifikasi ukuran ban motor kode metrik

Agar lebih cepat memahami sebelum mempelajari kode metrik dan imperial. Sebaiknya kalian mengetahui terlebih dahulu deretan angka, huruf dan simbol apa saja pada kode ban. Yang admin sebutkan ini berdasarkan susunan (urutan) spesifikasi ukuran yang tertulis pada ban. Juga berdasarkan penting atau tidaknya.

1. Lebar, TInggi dan Diameter Ban

Yang dimaksud lebar adalah lebar tapak ban yang mencengkram aspal. Sedangkan tinggi ban adalah panjang dari tapak hingga ujung velg. Sedangkan diameter ban adalah lingkaran dalam yang nantinya diisi velg.

Satuan lebar dan tinggi ban biasanya menggunakan mm (milimeter) untuk kode mettrik dan inci untuk kode imperial. Pada keduanya bisa saja saling dikonversi untuk kepentingan perbandingan 1 mm = 0,0393701 inci (0.04 inci) dan 1 inci = 25,4 mm. Sedangkan satuan untuk diameter ban umumnya menggunakan inci.

Kalkulator Convert Inci ke mm (milimeter)

Kalkulator Convert mm (milimeter) ke Inci

2. Load Index

Load index adalah seberapa batasan berat yang dapat dibebankan pada ban. Kode dari load index ini berupa angka yang menunjukan batasan beban maksimalnya. Dan yang dimaksud beban disini adalah berat keseluruhan motor termasuk ditambah rider dan barang bawaannya. Dituliskan pada tabel sebagai berikut :

Load IndexBeban (kg)Load IndexBeban (kg)Load IndexBeban (kg)
321156327289580
331186428090600
381326529091615
401406630092630
411456730793650
421506831594670
431556932595690
441607033596710
451657134597730
461707235598750
471757336599775
4818074375100800
4918575387101825
5019076400102850
5119577412103875
5220078425104900
5320679437105925
5421280450106950
5521881462107975
56224824751081000
57230834871091030
58236845001101060
59243855151111090
60250865301121120
61257875451131150
62265885601141180

 

Angka load index menunjukan batasan pada satu ban saja. Karena sepeda motor umumnya mempunyai dua roda, maka untuk menghitungnya cukup sederhana. Hanya dengan menambahkan saja. Sebagai contoh jika ban depan load index nya 40 dan ban belakang 42. Maka batasan beban adalah 140 kg + 150 kg = 290 kg.

3. Speed rating

Jika load index batasan beban, maka speed rating adalah batasan kecepatan yang mampu ditolerir oleh ban. Speed rating ditandai dengan simbol huruf dari F hingga Y sesuai tabel berikut :

Speed ratingKecepatanSpeed ratingKecepatan
F80 km/jamT190 km/jam
J100 km/jamU200 km/jam
L120 km/jamH210 km/jam
M130 km/jamV240 km/jam
N140 Km/jamW270 km/jam
P150 km/jamY300 km/jam
Q160 km/jamVR210 km/jam ++
R170 km/jamZR240 km/jam ++
S180 km/jam

Keterangan : Kode VR meliputi H, V dan kode ZR meliputi V,W dan Y.

Dengan mengetahui kode speed rating pada motor, maka bisa disesuaikan dengan performa motor kalian pada kecepatan berlarinya. Jika memang top speed motor mampu berlari hingga 180 km/jam gunakan rating S, jika mampu hingga 240 km/jam gunakan rating V. Tapi jika motor komuter yang hanya mampu berlari 100 km/jam saja cukup gunakan rating J saja.

4. Kode Lainnya

Pada spesifikasi ban kadang terdapat simbol lainnya (sebagian saja, kadang ada, kadang tidak ada) yang disajikan bersamaan simbol-simbol penting. Biasanya simbol lainnya ini tidak terlalu penting, sebagai pelengkap, pemisah hingga simbol dan kode khusus dari pabrikan ban tertentu.

Misalnya M/C yang artinya ban dibuat khusus untuk sepeda motor (motorcycle). M/C ini bukan berarti medium compound, pada salah itu informasi. Kode R yang artinya radial. Simbol garis miring (/) yang menunjukan perbandingan pada kode metrik. Kode strip (-) yang berfungsi sebagai pemisah saja. Hingga Kode grade khusus pabrikan tertentu misalnya (A,B,C).

Kode Metrik Pada Spesifikasi Ukuran Ban

Kode metrik adalah yang paling banyak dan umum digunakan untuk menggambarkan spesifikasi dari ban. Ciri penulisannya adalah adanya kode garis miring (/) yang menandakan berapa persen tinggi ban jika dibandingkan lebar tapaknya. Dengan begitu tinggi ban cenderung tidak lebih panjang jika dibandingkan lebar tapaknya.

Sedangkan pada penampakannya, ban ini memiliki pinggul yang membatasi tinggi dan lebar ban di kedua sisinya. Berfungsi untuk meningkatkan traksi (cengkraman ban ke aspal) saat menikung miring ekstrim. Dengan begitu jenis ban ini sangat cocok dan banyak digunakan untuk balapan.

Sebagai contoh ban IRC Exato NR88 berukuran 110/70-17 54 S (roda depan) dan 130/70-17 62 S (roda belakang). Maka bisa dibaca :

  • Lebar tapak ban ditunjukan dengan angka 110/ untuk ban depan yang artinya 110 mm dan 130/ belakang berarti 130 mm.
  • Tinggi ban dari aspal ke ujung velg adalah /70 berarti 77 mm (70% dari 110) untuk ban depan dan /70 berarti 91 mm (70% dari 130) untuk ban belakang.
  • Diameter roda untuk ban depan dan belakang tertulis -17 menandakan kedua ban (depan dan belakang) diperuntukan untuk velg ring (diameter) 17 inci.
  • Load index (batasan beban mengacu pada tabel load index) untuk ban depan 54 ( 212 kg) dan untuk ban belakang 62 (265 kg). Pada beban maksimal motor adalah 477 kg (212 + 265).
  • Speed rating (batasan kecepatan mengacu pada tabel speed rating) untuk ban depan dan belakang sama-sama memiliki kode S, sehingga batas kecepatan maksimum yang bisa ditolerir ban adalah 180 km/jam.

Kode Imperial Pada Spesifikasi Ukuran Ban

contoh kode imperial pada ban

Kode imperial tidak terlalu banyak digunakan seperti layaknya kode metrik. Kode ini umumnya digunakan untuk jenis ban offroad dan dual purpose atau familiar disebut ban tahu dan pacul.

Perbedaannya hanya ada pada panjang lebar tapak dan tinggi ban yang sama. Sehingga pada penulisan kodenya tidak disertakan garis miring seperti kode metrik. Karena memang pasti sama, misalnya saja 2.75, jika pada kode metrik jadi 70/100 (konversi 2,75 inci adalah 70 mm => sudah dijelaskan cara menghitungnya diatas).

Jenis ban ini tidak sebaik ban metric pada performa menikung. Tapi bukannya tidak memiliki kelebihan. Ban imperial lebih nyaman digunakan untuk harian juga lebih baik digunakan untuk terabas.

Sebagai contoh ban IRC GS45 berukuran 2.75-18 42 P (roda depan) dan 3.00-17 45 P (roda belakang). Maka bisa dibaca :

  • Lebar tapak dan tinggi ban ada di angka 2.75 berarti 2,75 inci (2,75 x 25,4 = 70 mm) atau jika dikonversi ke kode metric menjadi 70/100. Untuk ban belakang 3 inci (3 x 25,4 = 76 mm) atau 76 / 100.
  • Diameter untuk ban depan 18 inci dan belakang 17 inci.
  • Load index (batasan beban mengacu pada tabel load index) untuk ban depan 42 ( 150 kg) dan untuk ban belakang 45 (165 kg). Pada beban maksimal motor adalah 315 kg (150 + 165).
  • Speed rating (batasan kecepatan mengacu pada tabel speed rating) untuk ban depan dan belakang sama-sama memiliki kode P, sehingga batas kecepatan maksimum yang bisa ditolerir ban adalah 150 km/jam.

Pengaruh Spesifikasi Ukuran Ban Pada Motor

pengaruh spesifikasi ukuran ban pada motor

Kesalahan pemilihan ban yang tidak sesuai dengan motor dapat mempengaruhi banyak hal. Oleh karenanya sebaiknya kalian cermat ketika membeli ban untuk digunakan.

Pengaruh Lebar Tapak Ban

Permukan tapak ban terlalu kecil tidak bisa memaksimalkan tenaga mesin dengan baik. Karena ujung ban yang melakukan gesekan dengan jalan agar menghasilkan daya dorong relatif sedikit.

Sebenarnya ban dengan tapak kecil ini lebih ringan sehingga menyebabkan pergerakan motor jadi lincah dan enteng. Tapi jeleknya mengakibatkan ban rawan pecah karena load indexnya kecil. Selain itu daya cengkramnya yang minimalis menyebabkan motor rawan tergelincir, apalagi saat menikung atau keadaan jalanan basah.

permukaan tapak terlalu lebar juga akan memberatkan mesin, karena selain bobotnya berat, cengkramannya terlalu kuat. Konsekuensinya motor jadi berat dan susah juga diajak selap selip. Meskipun begitu pada kenyataannya lebih enak untuk bermanuver dan nikung.

Sebaiknya cari yang ukuran sedang atau sesuaikan dengan bawaan pabrikan, mau naik 1 tingkat tidak masalah.

Pengaruh Ketinggian Ban Dibandingkan Lebar Tapaknya

Ban metrik yang tapaknya lebih lebar jika dibandingkan permukaannya memiliki pinggul di sisi permukaannya. Fungsinya untuk meningkatkan traksi saat menikung miring ekstrim. Sebaliknya untuk ban kode imperial lebih nyaman digunakan harian. Untuk ketinggian ini tidak signifikan pengaruhnya untuk harian, jadi tidak masalah jika kalian memilih ban metrik atau imperial.

Pengaruh Diameter Velg

Pastinya jika ban tidak sesuai dengan diameter velgnya tidak akan bisa terpasang. Mengenai diameter velg dan ban ini, semakin besar maka top speed semakin tinggi, tapi akselerasi jadi jelek dan berat. Sebaliknya diameter lebih kecil bagus di akselerasi, tapi top speed tidak terlalu tinggi.

Pengaruh Load Index dan Speed Rating

Pengaruh ketidak cocokan keduanya pastinya sangat vital. Pada kemampuan mengangkut beban (load index) pastinya mempunyai batasan. Jika beban melebihi batasnya maka ban akan pecah dan rusak.

Begitupun dengan speed rating. Jika motor kalian performa berlarinya kencang tapi menggunakan ban yang biasa saja maka beresiko terjadi kecelakaan tunggal. Sebaliknya jika ban terlalu bagus ratingnya sedangkan motor kalian larinya biasa saja, maka akan sia-sia dan buang-buang uang. Karena semakin bagus kualitas ban berbanding lurus dengan harganya yang semakin mahal.

Pengaruh Ketidak Cocokan Dengan Velg

Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah kecocokannya dengan ukuran velg motor. Jika lebar ban terlalu lebar jika dibandingkan lebar velgnya, maka akan membulat seperti donat. Sebaliknya jika terlalu kecil akan mengotak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini