Home Teknologi Roda 2 Hubungan Diameter x Langkah Piston Atau Seher (Bore x Stroke) Pada Karakter...

Hubungan Diameter x Langkah Piston Atau Seher (Bore x Stroke) Pada Karakter Motor

0

Hai bikers, tahukah kalian bahwa ukuran bore x stroke (diameter x langkah) piston atau seher pada mesin motor berhubungan erat dengan performanya? Apakah motor kalian serasa ngejambak waktu digas di stopan? Atau mungkin malah berat dan loyo pada awalnya tapi malah ngacir kalau sudah “panas”. Istilah awamnya sih begitu.

Maksud dari performanya adalah terkait torsi dan power dari motor kalian. Apakah baik di torsi (enteng diputaran bawah), loyo diputaran bawah tapi tenaganya baru keluar diputaran atas, atau bahkan dirasakan berimbang? Hal itu ditentukan oleh perbandingan ukuran diameter x langkah piston (bore x stroke) yang menentukan karakter dari motor kalian saat ini.

Bentuk dari piston atau seher ini silinder atau membulat yang mengisi blok silinder mesin, bergerak naik turun secara berulang-ulang. Piston ini adalah bagian dari mesin yang mempunyai peranan sangat penting. Tugas utamanya mengatur volume atau isi dari silinder mesin. Untuk mengolah input berupa BBM dan campuran udara menjadi energi dan gas buang.

Secara garis besar fungsi kerja piston adalah menghisap udara dan BBM kedalam silinder, lalu mengkompresinya. Setelah padat diledakan dengan bantuan busi sehingga menghasilkan energi mekanis dan sisa pembakaran. yang terakhir mendorong sisa pembakaran keluar menuju knalpot.

Apakah Yang DImaksud Bore x Stroke Pada Piston?

diameter x langkah piston

Jika bore adalah ukuran diameter dari piston, maka stroke adalah seberapa panjang langkah dari pistonnya. Dimana seher atau piston ini terhubung pada kruk as (crankshaft) dengan perantara stang seher atau connecting rod (conrod) bergerak turun naik. Jadi bore x stroke atau diameter x langkah ini menggambarkan perbandingan diameter ukuran dari piston dan berapa panjang jarak turun naiknya.

Perbandingan bore x stroke ini tidaklah sama. Ada yang diameter pistonnya lebih lebar dari panjang langkahnya (Overbore). Ada yang jarak panjang langkahnya melebihi diameter pistonnya (overstroke). Ada yang ukuran keduanya sama dan dianggap beda tipis dengan selisih dibawah 1 mm saja (near square).

Perbedaan perbandingan dari keduanya ini akan mempengaruhi bentuk dari blok silinder mesinnya. Ada yang kecil cenderung memanjang, jika stroke nya lebih panjang. Ada yang besar tapi pendek, jika borenya lebih besar. Meskipun berada di kelas cc yang sama.

Besarnya kubikasi mesin atau cc dari motor kalian adalah hasil perkalian antara bore x stroke piston ini. Rumusan untuk menghitung cc atau kubikasi mesin motor adalah cc = 0,785 X (D X D) X L. Dimana D adalah diameter piston (bore) dan L adalah langkahnya (stroke).

Contohnya pada Yamaha MT15 dengan perbandingan diameter x langkah = 58,0 mm x 58,7 mm. Maka besar cc atau kubikasi mesin MT15 adalah 0,785 x (58×58) x 58,7 = 155,011 cc. Itu untuk motor satu silinder ya, jika motornya 2 silinder kalikan 2. Jika 4 silinder kalikan 4. Jika mata kalian minusnya silinder pergilah ke optik.

Karakter Mesin Overbore Serta Apa Saja Kekurangan dan Klebihannya

Overbore adalah borenya yang terlalu “over”, melebihi panjang langkah turun naiknya piston. Mesin ini mempunyai karakter “over power” di tenaga (power) di putaran atasnya, atau dari putaran RPM menengah ke RPM puncaknya. Kekurangan mesin overbore ini ada diputaran bawahnya, atau torsinya yang lemot.

Tentang torsi itu begini, ibaratnya kalian memutar kunci baut menggunakan kunci pas. Semakin panjang kunci pasnya, maka semakin kecil usaha kalian membuka baut yang menempel terkunci. Sebaliknya, jika kunci pasnya pendek, maka lebih susah membuka kunci baut yang terkunci.

Beda ceritanya dengan power, jika baut yang terkunci sudah mulai terbuka, maka akan lebih mudah memutarnya dengan menggunakan kunci pas yang pendek. Lalu, setiap putarannya ke titik awalnya jaraknya lebih pendek dari kunci pas yang panjang, jadi baut lebih cepat terbukanya. Kira-kira itulah yang dinamakan tenaga atau power.

Kelebihan Mesin Overbore

Mesin overbore ini sangat cocok digunakan untuk motor yang memiliki performa tinggi, umumnya sportbike. Jenis mesin ini juga yang paling masuk akal untuk digunakan Pada ajang kompetitif atau untuk balapan.

Mesin ini memang memiliki torsi dibawah mesin overstroke, terutama pada urusan meraih torsi puncaknya. Tapi kalian umumnya paham, pada ajang kompetitif atau balapan ketika akan memulai “start”, cukup dengan menggantung gas hingga meraung ke RPM torsi puncaknya saja. Maka, permasalahan torsi ini bisa diatasi. Adapun kelebihan dari mesin overbore ini antara lain :

1. Memiliki tenaga besar yang melimpah diputaran atas

Diameter seher atau piston lebih besar atau lebar. Dengan demikian sangat memungkinkan memasang klep (katup, valve) yang ukurannya lebih besar. Klep atau katup ini berfungsi sebagai pintu masuknya BBM dan campuran udara. Sedangkan untuk tenaga (power) yang besar dibutuhkan asupan yang melimpah. Dengan demikian, kemampuan memasukan bahan bakar yang melimpah akan berdampak positif pada daya tenaga yang dihasilkan.

2. Putaran mesin (RPM) yang sangat tinggi

Jarak langkah piston yang pendek menyebabkan putaran mesin lebih cepat tiap satu putarannya (untuk kembali ketitik awal berputarnya). Dengan jumlah daya yang sama dengan mesin overstroke, tentunya akan lebih banyak menghasilkan putaran. Silahkan kalian buktikan dengan roda ring 13 dibandingkan ring 17, manakah yang lebih cepat kembali ke posisi awalnya ketika berputar, pastinya ring 13 karena lebih singkat.

RPM atau putaran mesin ini sangat penting pada balapan atau ajang kompetitif. RPM sendiri merupakan salah satu unsur (elemen) perhitungan dari kecepatan puncak (top speed), selain elemen lainnya yaitu rasio reduksi total gear (gigi) dan diameter efektif roda. Dengan rumus hitung V = (60 x 3,14 x D x N) : (1000 x I), dimana V adalah kecepatan puncak, D adalah Diameter efektif roda, N adalah Putaran Mesin (RPM) dan I adalah Total reduksi gear.

3. Getaran mesin terasa halus

Gerak turun naiknya piston yang berulang-ulang pastinya bergesekan dengan dinding silinder mesin. Pada mesin overbore gerakan piston ini sangat pendek. Dengan demikian gesekan antara piston dan dinding lubang silinder lebih minim jika dibandingkan mesin overstrokes. Pada akhirnya mesin akan terasa lebih halus.

Kekurangan Mesin Overbore

Karakternya yang tenaganya baru keluar diputaran atas. Kemampuan mesinnya berputar di RPM yang tinggi untuk mencapai torsi puncaknya. Otomatis membutuhkan BBM yang melimpah. Sehingga mesin overbore kurang cocok jika digunakan untuk harian. Beberapa kekurangannya antara lain :

1. Konsumsi BBM terbilang boros

Dari meraih torsi puncak, putaran RPM, besarnya katup dan karakternya di kecepatan tinggi. Semuanya membutuhkan BBM yang melimpah. Pokoknya, apapun mengenai kinerja mesin overbore membutuhkan asupan bahan bakar dalam jumlah yang banyak.

2. Permasalah “stop and go”

Tidak seperti mesin overstroke yang unggul diputaran bawah. Maka, jika diperkotaan yang jalanannya padat, juga banyak stopannya (lampu lalu lintas), overbore ini akan mengalami sedikit masalah. Dia bisa mengimbangi overstroke, bahkan mengunggulinya hanya jika RPM mesinnya tinggi. Bisa gitu kalian selalu gantung gas agar rpmnya meraung ke kebutuhan tenaga puncaknya? yang ada geli dan bising, bisa dipelototin pengendara lainnya.

3. Permasalahan Di Tanjakan

Mesin overstrokes lebih mumpuni untuk menaklukan tanjakan. Mesin overbore bagaimana? Permasalahan overbore itu di torsi dan putaran bawah. Sedangkan tanjakan itu urusannya torsi, bukan power. Maka pastinya akan kesulitan untuk menaklukan tanjakan.

Karakter Mesin Overstroke Serta Apa Saja Kekurangan dan Klebihannya

Overstroke berarti perbandingan ukuran panjang langkahnya melebihi diameter dari pistonnya. Jenis konfigurasi silinder ini diciptakan untuk efisiensi bahan bakar. Langkah pistonnya lebih panjang menghasilkan daya mekanis dari proses pembakaran mesin yang lebih ringan. Dengan takaran campuran BBM dan bahan bakar yang sama maka torsi yang dihasilkan akan lebih besar. Hal ini sudah admin jelaskan sebelumnya tentang putaran kunci pas.

Kelebihan Mesin Overstroke

Tentunya overstroke ini menjadi pilihan yang tepat, jika yang kalian cari adalah motor yang cocok digunakan untuk stop and go, untuk menaklukan tanjakan. Hal-hal seperti itu membutuhkan torsi yang baik, serta untuk mencapainya di RPM lebih rendah dan cepat. Karakter seperti itu dimiliki mesin overstroke.

Atau kalian mencari motor yang irit BBM? RPM yang tinggi itu membutuhkan asupan BBM yang melimpah. Sedangkan untuk mencapai torsi maksimalnya, mesin overstroke tidak terlalu membutuhkan putaran RPM mesin yang tinggi. Jadi, kalian bisa kaitkan tuh. Mesin ini lebih hemat BBM, karena kebutuhannya memang lebih sedikit jika dibandingkan overbore. Adapun kelebihan dari mesin overstroke ini antara lain :

1. Torsi puncak bisa diraih pada RPM lebih rendah

Janganlah kalian merasa terheran-heran jika melihat motor overstrokes ini jago selap-selip di jalanan padat. Setelah lampu hijau menyala, motornya langsung ngacir, betot gas sedikit saja serasa menjambak.

Hal ini diakibatkan karakternya yang enteng mencapai torsi puncaknya tanpa pelintir gas dalam-dalam. Berbeda dengan mesin overbore, kalian harus betot gas sedalam samudra biru, dengan raungan mesin sekeras singa jantan kesepian minta kawin, baru motornya mau loncat dan lari.

2. Enteng menaklukan tanjakan dan mengangkut beban

Tanjakan, juga rintangan dan beban adalah sebagian dari banyaknya hambatan pada kemampuan bergeraknya motor. Torsi merupakan kemampuan mesin untuk memnggerakan motor dari posisi diam, juga kemampuannya untuk berjalan sambil mengangkut beban.

Jika kelebihan dari mesin overstrokes ini ada di torsi dan putaran bawah. Maka motor jenis ini cocok untuk digunakan di pegunungan. Bahkan cocok untuk motor trail (terabas), karena kemampuannya mencapai torsi puncak di RPM rendah.

3. Konsumsi BBM yang irit

Tidak diperlukan daya yang besar untuk mulai melaju dari posisi diam. Karena tidak membutuhkan daya yang besar, secara otomatis tidak membutuhkan RPM yang tinggi. Tidak membutuhkan RPM yang tinggi berarti tidak membutuhkan asupan BBM yang lebih banyak. Ujung-ujungnya irit, iya kan?

Kekurangan Mesin Overstroke

Karena motor harian tidak membutuhkan performa dan kecepatan. Tapi lebih mementingkan fungsi dari kendaraan. Jadi, mesin overstroke ini memang menjawab kebutuhan untuk penggunaan harian.

Bagi sebagian dari kalian, terutama yang berjiwa muda meledak-ledak seperti kompresi yang diledakan di ruang bakar. Mesin overstrokes ini terasa membosankan. Bisa sih di geber tapi getarannya itu lho, udah kaya gempa 9 skala lichter. Belum lagi sedikit-sedikit kena limit RPM. Beberapa kekurangan dari mesin overstroke ini antara lain :

1. Susah diajak lari, loyo tenaga atasnya

Karakter mesin ini jelek diputaran atas. Misalnya kalian berharap dengan membetot gas dalam-dalam akan semakin kencang larinya, ternyata itu tidak terjadi. Mesinnya iya meraung, getaran terasa dari ujung kaki sampe ubun-ubun. Tapi tenaga malah terasa ngempos dan turun. Kalaupun naik, lama sekali durasinya, dikasih tanjakan dikit melempem lagi larinya.

2. Putaran RPM rendah dan selalu kena limit

Mesin overstrokes memang diuntungkan oleh panjang langkah pistonnya. Tapi hanya pada kondisi motor berada diputaran bawah, yang mampu mencapai torsi maksimal dengan RPM rendah. Tapi jika pada masalah tenaga dan kecepatan maksimal, bukan kabar baik.

Mesin ini mempunyai keterbasan di RPM mesin yang akan jebol jika terlalu dipaksakan. Oleh karena itu pabrikan menetapkan limit yang lebih rendah dari mesin overbore. Selain itu panjang langkah piston mengakibatkan putaran mesinnya lebih lama untuk kembali ke titik awal.

3. Mesin terasa kasar dan bising

Hal ini berkaitan dengan gesekan piston dengan dinding silinder mesinnya. Karena traveling naik dan turunnya piston sangat panjang, maka gesekan akan lebih terasa. Semakin tinggi RPMnya lebih terasa gesekannya dan terasa kasar.

Bore X Stroke Yang Seimbang Dari Karakter Mesin Near Square

Mesin square atau near square ini berarti imbang antara ukuran diameter piston dan langkahnya. Jikapun masih ada perbedaan lebih rendah atau tinggi, perbedaannya kurang dari 0,99 mm. Misalnya 64,2 mm x 64,8 mm atau 65,9mm x 66,2 mm bisa dikatakan near square atau mendekati imbang.

Mesin ini bisa admin katakan mencari imbang diputaran bawah, tengah dan atasnya. Artinya, karakternya baik diputaran bawah, baik diputaran menengah dan tidak jelek diputaran atas.

Kelebihan mesin ini adalah tidak mempunyai kekurangan untuk berbagai kondisi dan bisa diandalkan disegala medan. Untuk stop and go bisa diandalkan, konsumsi BBM masih terbilang wajar meskipun tidak seirit overstrokes. Ditanjakan tidak terlalu kesulitan seperti mesin overbore. Bisa dibilang cari aman.

Mesin ini memiliki kekurangan, yaitu karakternya itu sendiri. Untuk stop and go masih kalah jika melawan overstroke. Pada kecepatan puncak dan tenaga juga masih dibawah mesin overbore.

Bore X Stroke Bukan Satu-satunya Yang Mempengaruhi Karakter Motor

Ada banyak hal yang kalian sebaiknya pahami. Ukuran diameter x langkah atau bore x stroke itu berbeda antara mesin motor yang satu dan lainnya. Bahkan, hal ini berlaku untuk yang satu jenis. Misalnya, sama-sama overstroke tapi panjang langkah pistonnya berbeda. Ada yang mendekati near square, atau bahkan ada yg benar-benar panjang.

Kemudian, performa motor itu, tidak hanya dipengaruhi oleh konfigurasi dan bentuk dari silindernya (overbore, overstroke atau square). Karena banyak faktor yang mempengaruhi performa mesin motor, misalnya jenis mesinnya SOHC atau DOHC, perbandingan rasio kompresi  mesin dan bahan bakarnya.

Terkadang mesin DOHC yang diciptakan untuk kecepatan malah dikombinasikan dengan konfigurasi nearsquare, dan itu terjadi pada honda CBR150R. Atau mesin SOHC yang diciptakan untuk harian malah dikawinkan dengan overbore, misalnya Honda Vario 160. Atau yang benar-benar mengincar kecepatan seperti suzuki GSXR150 yang mengawinkan mesin DOHC dengan overbore. Silahkan kalian deskripsikan sendiri karakter 3 motor diatas dengan pengetahuan yang sudah admin berikan.

Dengan memahami segala hal yang berkaitan dengan karakter motor. Nantinya kalian akan bisa memperkirakan dan memprediksi performa dari setiap motor. Dengan wawasan yang cukup pastinya tidak akan mengeluarkan pendapat asal-asalan. Pendapat kalian seharusnya bersifat objektif. Objektif disini berdasarkan keadaan sebenarnya, bukan subjektif berdasarkan perasaan dan ego pribadi tanpa sumber yang valid dan perhitungan yang pasti.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version